Pemerintah Provinsi Jawa Timur telah menetapkan wilayah utara Kabupaten Lamongan khususnya kecamatan brondong sebagai kawasan ekonomi khusus (KEK) sektor industri maritim yang akan segera dikembangkan dengan tahap awal disediakan areal lahan sekitar 200 hektare
Rencananya pengembangan KEK industri maritim di Jatim itu akan menelan investasi Rp9 triliun.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan (Bappeda) Provinsi Jatim Zainal Abidin menerangkan pemilihan lokasi itu didasarkan sejumlah pertimbangan, antara lain di lokasi itu kini tersedia lahan untuk KEK industri perkapalan seluas 4.000 hektare.
"Lokasi itu juga memiliki pantai yang paling panjang dibanding dengan lokasi kawasan industri lainnya, yang berada disepanjang pantai utara Kab. Lamongan. Lokasinya sangat strategis karena berbatasan dengan pelabuhan rakyat Sedayu Lawas (kab. Gresik) di sebelah timur dan cukup jauh terpisah dari pemukiman penduduk
untuk itu pemerintah bakal memperkuat industri galangan kapal seiring dengan program poros maritim. Kemampuan galangan nasional membangun kapal bakal ditopang industri komponen kapal dalam negeri.Untuk mempercepat pembangunan, pemerintah mendorong industri di luar perkapalan melakukan diversifikasi dan ikut memproduksi komponen kapal. ’’Strateginya, kita rangkul dan dorong pelaku industri mobil, logam, dan produsen mesin untuk ikut memproduksi komponen kapal. Mereka sudah memiliki keahlian dan peralatan, industri komponen itu diharapkan mengiringi penguatan industri galangan kapal. Saat ini, industri galangan kapal nasional terus tumbuh sejalan dengan penguatan sektor maritim.
Melihat potensi tersebut, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lamongan pada tahun 2009 menetapkan Kawasan Industri Maritim (KIM) Lamongan seluas ± 450 ha yang meliputi empat desa di Kecamatan Paciran, yakni Desa Kemantren, Desa Sidokelar, dan Desa Tlogosadang. Penetapan keempat desa itu sebagai KIM berdasarkan hasil survei dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Timur serta faktor kedalaman laut di sekitarnya yang memungkinkan untuk berlabuh kapal bertonage besar. KIM terdiri dari industri galangan kapal dan sebuah pelabuhan umum, serta merupakan pengembangan dari pelabuhan Tanjung Perak di Surabaya yang sudah tidak mampu lagi menampung kapal-kapal yang rusak untuk diperbaiki, sehingga dialihkan perbaikannya di KIM.
Di galangan PT Anggrek Hitam, misalnya, tengah dibangun dua kapal tanker milik Pertamina, yakni MT Parigi dan MT Pattimura. Masing-masing berbobot 17.500 DWT. Saat ini, Pertamina membangun 10 kapal tanker di beberapa galangan kapal di Indonesia sebagai wujud dukungan terhadap industri perkapalan.
0 komentar:
Posting Komentar