Waduk Gondang adalah sebuah waduk yang ada di provinsi Jawa Timur, Indonesia, tepatnya terletak 19 km arah barat Lamongan. Untuk menuju lokasi ini selain dapat ditempuh dengan kendaraan pribadi dapat juga menggunakan angkutan umum dari Lamongan menuju Gondang. Peresmiannya dilakukan oleh Presiden Suharto tahun 1987. waduk ini memiliki luas 6,60 Hektar dengan kedalaman sekitar 29 meter.
Tidak jauh dari lokasi waduk terdapat makam Dewi Sekardadu, putri Blambangan, istri Kanjeng Maulana Iskak yang juga disebut Mbok Rondo Gondang merupakan ibu Jaka Samudra atau Sunan Giri. Ditemukan tahun 1911 dan dipugar tahun 1917 oleh pemerintah.
Tidak jauh dari lokasi waduk terdapat makam Dewi Sekardadu, putri Blambangan, istri Kanjeng Maulana Iskak yang juga disebut Mbok Rondo Gondang merupakan ibu Jaka Samudra atau Sunan Giri. Ditemukan tahun 1911 dan dipugar tahun 1917 oleh pemerintah.
Selain sebagai sarana penampungan air bagi ribuan hektar sawah di Lamongan, Waduk Gondang, juga menjadi tempat favourit untuk wisata air bagi keluarga dan wisatawan yang berkunjung.Di samping bisa menikmati luasnya pemandangan air, Waduk yang dipenuhi pepohonan ini, juga dilengkapi dengan sarana bermain anak-anak, bumi perkemahan, kebun binatang mini yang dihuni oleh Rusa, Orang Hutan, Kera, burung Garuda, Merak, Ular dan satwa lainnya.
Salah satu fasilitas dari waduk ini adalah perahu milik nelayan setempat yang siap mengantarkan para pengunjung menikmati luasnya Waduk Gondang dengan biaya 20 ribu rupiah.
Sedangkan Rute menuju Waduk Gondang bisa ditempuh Dari pertigaan Unisda Sukodadi, ke arah selatan sekitar 8 km sampai ujung pertigaan. Dari pertigaan tersebut, ke arah barat sekitar 10 km. Di sepanjang jalan ini, ada perbatasan antara kecamatan Sukodadi dan Kecamatan Sugio. Nanti ada papan petunjuk arah yang mengarahkan ke Waduk Gondang (belok ke selatan). Dari papan petunjuk tersebut sekitar 3 km hingga ujung pertigaan lagi. Lalu belok barat sekitar 1 km.Akses dari pertigaan Unisda Sukodadi ke Waduk Gondang hanya bisa mengunakan kendaraan pribadi, karena jalur ini tidak dilalui oleh kendaraan umum.
0 komentar:
Posting Komentar