lamongan mempunyai makanan kahas yaitu Nasi boranan atau sego boranan, adalah makanan tradisional dan khas Lamongan, Jawa Nasi Boran adalah nasi yang ditaruh boran ( tempat nasi ). Hal itu sudah biasa, banyak sekarang rumah makan yang menyuguhkan nasi di taruh boran yakni tempat nasi yang terbuat dari anyaman bambu. Begitu pula lauknya juga biasa saja seperti yang kita temui sehari-hari yakni ayam, ikan bandeng, telur dadar, telur asin, ikan kuthuk (gabus) dll, akan tetapi ada satu jenis ikan satu lagi yang sangat dicari banyak orang yakni ikan sili yang diasapi.
Ikan ini tinggal hampir di semua sungai. Hanya saja, ikan itu lebih suka tinggal di pinggiran sungai dengan dasar yang berlumpur. Selain itu, sungai tempat habitat ikan itu dinaungi pohon dan tidak bisa kena matahari langsung, dengan makanan utama udang. Masyarakat banyak menangkapnya di sungai untuk dijual atau dipelihara di akuarium yang membuat luar biasa adalah sambal nya yang terkenal juga dengan sebutan sambal boran.
Bumbu dari nasi boranan terdiri dari rempah-rempah yang sudah di haluskan, serta lauk yang ditawarkan oleh penjual bervariasi, diantaranya daging ayam, jeroan, ikan bandeng, telur dadar, telur asin, tahu, tempe hingga ikan sili yang lebih mahal bila dibandingkan dengan lauk-lauk lainnya.
Ikan ini tinggal hampir di semua sungai. Hanya saja, ikan itu lebih suka tinggal di pinggiran sungai dengan dasar yang berlumpur. Selain itu, sungai tempat habitat ikan itu dinaungi pohon dan tidak bisa kena matahari langsung, dengan makanan utama udang. Masyarakat banyak menangkapnya di sungai untuk dijual atau dipelihara di akuarium yang membuat luar biasa adalah sambal nya yang terkenal juga dengan sebutan sambal boran.
Bumbu dari nasi boranan terdiri dari rempah-rempah yang sudah di haluskan, serta lauk yang ditawarkan oleh penjual bervariasi, diantaranya daging ayam, jeroan, ikan bandeng, telur dadar, telur asin, tahu, tempe hingga ikan sili yang lebih mahal bila dibandingkan dengan lauk-lauk lainnya.
Untuk penyajian hidangan sego boran sangat sederhana. Daun pisang dirangkap dengan lembaran koran atau keras minyak kemudian dibentuk agak mengerucut, dikaitkan dengan biting atau lidi yang sudah dipotong-potong. Yang pertama diletakkan dalam wadah daun pisang tersebut adalah nasi hangat, kemudian lauk utama seperti gimbal empuk, krawu, tahu, tempe. Berikutnya adalah lauk pilihan, bisa ayam, bandeng, dadar atau lauk lainnya. Satu yang tidak kalah penting adalah sambal pedas merah yang disiram di atasnya. Jika semua lauk dan sambal merah sudah diletakkan di atas nasi, peyek dan pletuk siap bergabung. Untuk letok atau bumbu kuning biasanya tergantung pembeli. Jika kurang menyukainya, tidak diserakan juga tidak apa-apa.Harga seporsi sego boran beragam tergantung lauk yang diminati. Biasanya jika saya membeli sego boran lebih suka dengan tambahan lauk dadar. Cukup dengan Rp 4.000 sampai Rp 5.000 saja, saya sudah bisa menikmati sego boran lauk dadar ini.
Jika ingin menikmati sego boran bisa mencarinya di trotoar dekat gedung Pemda di sekitar Alun-alun Lamongan, di Rangge yaitu jalan Basuki Rahmat, Ndapur atau Lamong Raya dan di ruas-ruas jalan lainnya di kota Lamongan. Mengenai rasa dan kualitas sangat beragam tergantung selera penikmat masing-masing. Jika ingin membawanya sebagai oleh-oleh, siapkan saja wajah besar atau rantang. Anda bisa membeli kuliner ini tanpa nasi.
0 komentar:
Posting Komentar