Ada sebuah pantai yang memiliki nama sangat tidak lazim di Lamongan yaitu Pantai Kutang. Bagi warga Jawa Timur yang kesehariannya menggunakan bahasa Jawa, mendengar nama pantai ini pasti langsung tertawa. Bagaimana tidak “Kutang” dalam bahasa Jawa memiliki arti Bra, BH atau pakaian dalam wanita. Loh kog bisa diberi nama seperti itu bagaimana ceritanya?
Pantai Kutang adalah salah satu pantai di pesisir utara Jawa yang terletak di Kabupaten Lamongan. Nama pantai ini mulai dikenal luas seiring banyaknya pengunjung yang datang lantaran penasaran dengan nama unik yang disandangnya. Pantai Kutang, sedikit sensual memang, tapi itulah nama yang diberikan warga kepada pantai berpasir putih ini.Menurut pengakuan dari warga setempat, pemberian nama yang unik ini bukan asal-asalan saja atau hanya berdasarkan pemikiran warga yang ngeres. Ada sejarah yang melatar belakanginya, diceritakan pada zaman dahulu banyak pasangan muda mudi yang berkunjung ke pantai ini. Anehnya saat pulang mereka meninggalkan pakaian dalam mereka termasuk bra atau kutang di sana. Dari situlah kemudian nama Kutang disematkan pada pantai ini.
Pantai Kutang adalah satu dari beberapa pantai di utara Jawa yang memiliki pasir putih yang bercampur dengan kerikil kecil. Lanskap ini dilengkapi dengan kehadiran pohon-pohon hijau di pinggir pantai yang menjulang ke laut. Beberapa traveler bahkan bisa main ayunan dari dahan pohon yang melengkung ke pantai sehingga menjadikan pemandangan yang sangat indah.
Lokasi pantai Kutang Lamongan terletak di ujung Dusun Kenthong, Desa Labuhan, Kecamatan Brondong, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur.Jalan menuju pantai kutang yaitu dari arah Surabaya / Gresik menuju ke arah Tuban.Kurang lebih 20 km dari Kantor Kecamatan Brondong akan ditemukan perempatan Desa Sidomukti, Kecamatan Brondong. Jika sudah sampai situ, Anda harus belok ke arah kanan, memasuki perkampungan hingga sampai ke Desa Labuhan.Bisa dibilang untuk menuju lokasi pantai kutang ini begitu sulit. Hal ini disebabkan kondisi jalannya yang terlalu minimalis alias sempit. Selain itu, disana ada area parkir yang hanya muat tidak lebih dari sepuluh mobil.
karena masih terbilang baru memang belum banyak fasilitas pendukung di Pantai Kutang. Masuk ke lokasi saja hanya melewati jalan setapak di samping musala. Jika mesti berpapasan dengan orang lain pun cukup sulit. Bahkan toilet atau tempat buat membilas tubuh setelah berbasah-basahan juga nihil.
Penjual makanan atau minuman tidak ditemukan di lokasi. Sehingga pengunjung harus membawa bekal saat berada di bawah terik panasnya pantai.
Hanya saja, para pemuda setempat dengan ramah akan membantu memarkirkan sepeda motor para wisatawan. Jasa itu cukup dibayar Rp 2000. Itu pun bakal dipakai buat mengembangkan musala, dan jembatan buat bisa dilalui banyak orang.
0 komentar:
Posting Komentar